7 Mitos Tentang Keselamatan Listrik di Tempat Kerja yang Masih Banyak Dipercaya (Waspadai No. 3!)

  • drm
  • May 14, 2025
Mitos vs Fakta Keselamatan Listrik di Tempat Kerja

Keselamatan listrik di tempat kerja adalah aspek vital yang sering kali dianggap sepele. Banyak pekerja, bahkan teknisi listrik berpengalaman, masih terjebak pada mitos yang dapat membahayakan nyawa dan properti. Dalam artikel ini, kita akan membongkar 7 mitos paling umum tentang keselamatan listrik di tempat kerja, yang sering kali menjadi penyebab kecelakaan kerja akibat listrik.

Mengapa Keselamatan Listrik Itu Penting?

Listrik adalah energi yang tak kasat mata namun sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Sengatan listrik bisa menyebabkan luka bakar, kerusakan organ, bahkan kematian. Oleh karena itu, memahami keselamatan listrik di tempat kerja adalah kewajiban semua pihak, baik teknisi, manajemen, maupun pekerja umum. Kecelakaan akibat kelistrikan di tempat kerja masih sering terjadi. Salah satu penyebab utamanya adalah karena kurangnya pemahaman dasar tentang Keselamatan Ketenagalistrikan.

7 Mitos vs Fakta Tentang Keselamatan Listrik di Tempat Kerja

⚠️ Mitos #1: Kalau Tidak Terasa Setrum, Artinya Aman

✅ Fakta: Arus listrik tetap bisa berbahaya meski tidak langsung terasa. Cedera akibat listrik sering kali bersifat internal, seperti gangguan jantung atau kerusakan saraf, yang tidak selalu disertai rasa sakit pada saat kejadian.

🧤 Mitos #2: Sarung Tangan Apa Saja Bisa Melindungi dari Listrik

✅ Fakta: Hanya alat pelindung diri (APD) listrik yang bersertifikat yang bisa memberikan perlindungan dari arus listrik. Sarung tangan karet biasa atau berbahan sintetis tidak menjamin perlindungan dan bisa berbahaya jika digunakan untuk pekerjaan listrik.

👉 Untuk lebih memahami kategori dan jenis bahaya ini, baca juga artikel kami: Jenis-Jenis Bahaya Listrik di Tempat Kerja dan Cara Mencegahnya

🔌 Mitos #3: Panel Sudah Aman Jika Saklar Dimatikan

✅ Fakta: Mematikan saklar tidak menjamin bahwa panel listrik benar-benar bebas energi. Masih bisa ada arus tersisa atau jalur listrik lain yang aktif. Prosedur pengamanan seperti Lock Out Tag Out (LOTO) sangat penting dilakukan sebelum perbaikan.

👉 Untuk teknisi dan perusahaan yang ingin memastikan kepatuhan terhadap sistem ini, kami menyediakan program Bimbingan Teknik & Uji Kompetensi Sistem Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan (SMK2)

🔍 Mitos #4: Kabel Kering Tidak Menyetrum

✅ Fakta: Kabel listrik yang terlihat kering belum tentu aman. Jika isolasi rusak atau ada kebocoran arus, tetap bisa menyebabkan sengatan listrik. Selalu uji kabel dengan alat pengukur sebelum disentuh atau dikerjakan.

🔋 Mitos #5: Arus DC Tidak Sebahaya Arus AC

✅ Fakta: Arus DC bisa lebih berbahaya karena menyebabkan kontraksi otot permanen sehingga tangan bisa “menempel” pada sumber listrik. DC juga dapat menyebabkan luka bakar lebih dalam dan sulit untuk melepaskan kontak.

👷 Mitos #6: Teknisi Berpengalaman Tidak Perlu SOP

✅ Fakta: Keselamatan listrik di tempat kerja tidak mengenal senioritas. SOP dan panduan kerja tetap harus diikuti oleh semua orang, termasuk teknisi senior. Banyak kecelakaan terjadi justru karena terlalu percaya diri dan mengabaikan prosedur.

Mitos #7: Listrik Tegangan Rendah Tidak Berbahaya

✅ Fakta: Tegangan rendah (misalnya 24V atau 48V) tetap bisa memicu sengatan berbahaya dalam kondisi tertentu, seperti saat kulit basah atau dalam lingkungan industri tertentu yang sensitif. Risiko ledakan pun tetap ada jika terjadi korsleting.

🔥 Kenapa Mitos Ini Berbahaya?

Percaya pada mitos-mitos ini dapat:

  • Membuat pekerja menyepelekan bahaya kelistrikan

  • Menyebabkan kecelakaan kerja serius, bahkan fatal

  • Menurunkan tingkat kepatuhan terhadap sistem manajemen keselamatan

  • Membuat perusahaan lalai terhadap regulasi dan audit

Oleh karena itu, edukasi keselamatan kelistrikan harus dilakukan terus-menerus, dan informasi yang keliru harus diluruskan secepat mungkin.

🛡️ Cara Mencegah Kesalahan Umum dalam Keselamatan Listrik

Untuk memastikan keselamatan kerja dari risiko listrik, berikut langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan:

  • Lakukan pelatihan keselamatan listrik secara rutin

  • Gunakan APD listrik bersertifikasi SNI atau internasional

  • Terapkan prosedur Lock Out Tag Out (LOTO) pada peralatan listrik

  • Lakukan pengecekan berkala terhadap kabel, panel, dan instalasi

  • Sertifikasi tenaga teknik ketenagalistrikan (SKTTK) sebagai syarat mutlak teknisi yang bekerja langsung dengan listrik

  • Terapkan Sistem Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan (SMK2) dan patuhi regulasi terbaru seperti Permen ESDM No. 10 Tahun 2021

📌 Kesimpulan

Keselamatan listrik di tempat kerja adalah tanggung jawab bersama. Memahami mitos dan fakta tentang kelistrikan dapat menyelamatkan nyawa, mencegah kecelakaan, dan menciptakan budaya kerja yang lebih aman. Jangan anggap remeh—satu mitos bisa mengakibatkan nyawa melayang!

Baca Ini: Pentingnya Sertifikasi Tenaga Teknik Listrik untuk Industri

FAQ Tentang Keselamatan Listrik di Tempat Kerja

🔌 1. Apakah listrik tegangan rendah tetap berbahaya?

Ya. Tegangan rendah (misalnya 24V–48V) tetap bisa menyebabkan sengatan listrik jika kondisi tubuh basah atau ada luka terbuka. Dalam beberapa kasus industri, tegangan rendah juga bisa menyebabkan kebakaran jika terjadi korsleting.

⚠️ 2. Apa risiko terbesar dari mitos keselamatan listrik?

Risiko terbesar adalah menurunnya kewaspadaan, yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja seperti sengatan listrik, luka bakar, ledakan, atau bahkan kematian. Mitos membuat orang merasa aman padahal tidak.

🧤 3. Apakah sarung tangan karet biasa bisa melindungi dari sengatan listrik?

Tidak. Hanya sarung tangan listrik bersertifikasi (misalnya ASTM D120 atau SNI terkait) yang mampu menahan tegangan listrik sesuai standar. Sarung tangan biasa tidak dirancang untuk isolasi listrik.

📋 4. Kenapa teknisi tetap wajib ikuti SOP meskipun sudah berpengalaman?

Karena pengalaman tidak menggantikan prosedur keselamatan. SOP memastikan semua orang mengikuti standar kerja aman dan meminimalkan potensi kelalaian. Banyak kecelakaan terjadi karena “merasa sudah tahu”.

🔧 5. Apa itu LOTO dan kenapa penting?

LOTO (Lock Out Tag Out) adalah prosedur pengamanan peralatan listrik agar tidak dapat diaktifkan saat sedang diperbaiki. Ini mencegah penyalaan tak sengaja yang bisa membahayakan teknisi.

6. Apa saja penyebab umum kecelakaan listrik di tempat kerja?

  • Tidak mematikan sumber listrik dengan benar

  • Mengabaikan penggunaan APD listrik

  • Percaya mitos keselamatan listrik

  • Kabel atau peralatan rusak tapi tetap digunakan

  • Kurangnya pelatihan dan sertifikasi tenaga teknik

🏷️ 7. Apa itu SKTTK dan siapa yang wajib memilikinya?

SKTTK (Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan) adalah bukti legal bahwa seseorang memiliki kompetensi teknis dan keselamatan di bidang ketenagalistrikan. Wajib dimiliki oleh semua teknisi listrik yang melakukan instalasi, perawatan, atau pengawasan kelistrikan.

Baca ini: Apa Itu SKTTK dan Bagaimana Mendapatkannya?

🏗️ 8. Apakah perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan (SMK2)?

Ya. Berdasarkan Permen ESDM No. 10 Tahun 2021, perusahaan yang memiliki instalasi ketenagalistrikan wajib menerapkan dan melaporkan implementasi SMK2 secara berkala melalui SIMATRIK ESDM.

Baca Ini: Cara Menerapkan SMK2 dan Lapor ke SIMATRIK ESDM

🧯 9. Apakah kabel yang tidak tercolok ke stop kontak tetap bisa berbahaya?

Bisa, jika kabel tersebut rusak atau ujungnya terbuka, dan dekat dengan sumber arus lain. Dalam kondisi tertentu, arus induksi atau korsleting bisa tetap terjadi.

📚 10. Di mana saya bisa belajar lebih lanjut tentang keselamatan listrik di tempat kerja?

Anda bisa mengikuti pelatihan, seminar, dan sertifikasi dari lembaga resmi seperti Dantara Mandiri, yang menyelenggarakan program pelatihan dan sertifikasi SKTTK serta penerapan SMK2.

📣 Ingin Lebih Aman di Tempat Kerja?

Ikuti pelatihan dan sertifikasi tenaga teknik kelistrikan bersama Dantara Mandiri, lembaga terpercaya di bidang Keselamatan Ketenagalistrikan.

Pentingnya Sertifikasi Tenaga Teknik Listrik untuk Industri
Kunjungi Dantara Mandiri

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *