Strategi Perbaikan Setelah Audit SMK2: Dari Rekomendasi ke Implementasi

  • drm
  • Aug 21, 2025
Strategi Perbaikan Setelah Audit SMK2

Tahapan Strategi Perbaikan Setelah Audit SMK2

Pendahuluan

Audit Sistem Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan (SMK2) merupakan tahap penting dalam memastikan perusahaan mematuhi regulasi dan standar keselamatan. Namun, banyak perusahaan berhenti di tahap penerimaan hasil audit tanpa tindak lanjut yang jelas. Padahal, keberhasilan audit bukan diukur dari temuan saja, tetapi dari bagaimana rekomendasi tersebut diubah menjadi strategi perbaikan nyata.

Artikel ini akan membahas bagaimana mengubah rekomendasi audit SMK2 menjadi implementasi yang terukur, berkesinambungan, dan memberikan dampak langsung pada kepatuhan regulasi dan keselamatan kerja di bidang ketenagalistrikan.

Baca juga: Cara Menerapkan SMK2 dan Lapor ke SIMATRIK ESDM

Mengapa Tindak Lanjut Audit SMK2 Itu Penting?

Audit SMK2 bukan sekadar formalitas, melainkan evaluasi menyeluruh terhadap sistem, prosedur, dan implementasi keselamatan ketenagalistrikan.

Beberapa alasan tindak lanjut audit sangat penting:

  • Meningkatkan keandalan instalasi listrik → mencegah kegagalan teknis yang dapat mengganggu operasional.

  • Mengurangi risiko kecelakaan → temuan audit biasanya terkait potensi bahaya yang harus segera ditangani.

  • Meningkatkan kepatuhan hukum → sesuai dengan UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan dan Permen ESDM No. 10 Tahun 2021.

  • Mendukung reputasi perusahaan → perusahaan yang patuh pada regulasi lebih dipercaya oleh stakeholder.

Baca juga: Kenapa Tenaga Teknik Listrik Harus Memiliki Sertifikasi?

Tahapan Strategi Perbaikan Setelah Audit SMK2

1. Analisis Temuan Audit

Setelah audit selesai, langkah pertama adalah melakukan analisis mendalam terhadap hasil temuan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Klasifikasi temuan: minor, mayor, atau kritis.

  • Identifikasi akar penyebab dengan metode seperti root cause analysis atau fishbone diagram.

  • Pemahaman risiko: apakah temuan berdampak pada keselamatan personel, operasional instalasi, atau kepatuhan regulasi.

Contoh: jika ditemukan instalasi kabel yang tidak sesuai standar, akar penyebabnya bisa karena kurangnya pelatihan teknisi atau lemahnya inspeksi berkala.

2. Menentukan Skala Prioritas

Tidak semua temuan bisa diperbaiki sekaligus. Perusahaan harus membuat skala prioritas perbaikan berdasarkan:

  • Tingkat risiko keselamatan.

  • Dampak terhadap operasional.

  • Persyaratan regulasi yang mendesak.

Contoh: temuan terkait sistem proteksi kelistrikan harus diprioritaskan dibanding masalah dokumentasi administratif

3. Menyusun Rencana Aksi (CAPA – Corrective and Preventive Action)

Rencana aksi harus jelas, mencakup:

  • Apa yang diperbaiki (corrective action).

  • Bagaimana mencegah agar tidak terulang (preventive action).

  • Siapa penanggung jawabnya.

  • Kapan target penyelesaiannya.

Baca Juga: Seberapa Siap Perusahaan Anda Diperiksa SMK2?

4. Implementasi Perbaikan

Implementasi dilakukan sesuai rencana aksi, bisa berupa:

  • Perbaikan teknis instalasi listrik.

  • Penyusunan ulang prosedur operasi.

  • Peningkatan pelatihan tenaga kerja.

  • Penerapan sistem pemantauan yang lebih efektif.

5. Monitoring & Evaluasi

Perusahaan harus melakukan pemantauan berkala untuk memastikan perbaikan berjalan sesuai target. Evaluasi bisa dilakukan dengan:

  • Audit internal.

  • Review manajemen.

  • Pelaporan ke SIMATRIK ESDM.

Tantangan dalam Implementasi Rekomendasi Audit

Beberapa kendala umum yang sering ditemui perusahaan, antara lain:

Solusi terbaik adalah melibatkan tenaga teknik bersertifikasi dan manajemen puncak agar perbaikan tidak hanya sebatas formalitas.

Baca Juga: Perbedaan K2 dan K3 dalam Keselamatan Ketenagalistrikan

Kesimpulan

Audit SMK2 hanyalah awal dari perbaikan berkelanjutan. Rekomendasi yang diberikan auditor harus diterjemahkan menjadi langkah nyata melalui analisis, prioritas, rencana aksi, implementasi, dan monitoring. Dengan strategi ini, perusahaan tidak hanya sekadar patuh regulasi, tetapi juga benar-benar menciptakan budaya keselamatan yang kuat.

External link rekomendasi:

FAQ (10 Pertanyaan & Jawaban Lengkap)

1. Apa itu audit SMK2?
Audit SMK2 adalah pemeriksaan sistematis untuk menilai sejauh mana penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan sesuai regulasi.

2. Mengapa hasil audit SMK2 harus ditindaklanjuti?
Karena rekomendasi auditor bertujuan meningkatkan keselamatan, kepatuhan, dan keandalan instalasi listrik.

3. Apa bedanya temuan minor dan mayor dalam audit SMK2?
Temuan minor berdampak kecil dan mudah diperbaiki, sedangkan temuan mayor berdampak signifikan pada keselamatan dan regulasi.

4. Bagaimana cara menentukan prioritas perbaikan?
Dengan mempertimbangkan tingkat risiko, urgensi regulasi, serta dampaknya pada operasional.

5. Apa itu CAPA dalam konteks SMK2?
CAPA (Corrective and Preventive Action) adalah rencana aksi perbaikan dan pencegahan agar temuan tidak terulang.

6. Siapa yang bertanggung jawab atas tindak lanjut audit SMK2?
Biasanya tim manajemen keselamatan, tenaga teknik bersertifikasi, dan manajemen puncak perusahaan.

7. Apakah tindak lanjut audit wajib dilaporkan ke SIMATRIK ESDM?
Ya, sesuai Permen ESDM No. 10 Tahun 2021, perusahaan wajib melaporkan hasil tindak lanjut audit.

8. Apa tantangan terbesar dalam implementasi rekomendasi audit?
Keterbatasan sumber daya, resistensi internal, dan kurangnya pemahaman teknis.

9. Apakah audit internal diperlukan setelah perbaikan?
Sangat diperlukan untuk memastikan efektivitas perbaikan sebelum audit eksternal berikutnya.

10. Apa manfaat jangka panjang dari tindak lanjut audit SMK2?
Selain kepatuhan regulasi, manfaatnya mencakup pengurangan risiko kecelakaan, peningkatan keandalan sistem, dan reputasi perusahaan.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *